Jadi, ada beberapa opsi bagi para pelancong yang ingin melihat kincir angin tradisional khas Belanda. Dua yang populer adalah Desa Kinderdijk dan Zaanse Schans. Pada dasarnya, ada buanyaaaaak banget kincir angin di Belanda, dan itu bisa kita saksikan di sepanjang perjalanan menuju Belanda. Di tepi-tepi jalan raya menuju pusat kota, banyak sekali ladang hijau terbuka sebagai lokasi kincir angin modern. Seperti apa bentuknya? kalau temen-temen pernah lihat kincir angin modern yang ada di PLTB Sidrap, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, nah warnanya putih semacam itu. Untuk harga satunya pun mahal banget bund kata tour guide kita. Mungkin karena di Belanda itu super berangin ya, jadi banyak banget kincir angin disana.
Nah kalau yang di desa kincir angin itu masih mempertahankan kincir angin tradisional yang dari kayu itu bund. Berhubung Desa Kinderdijk letaknya 91 km dari Amsterdam, maka rombongan kita pun mengunjungi Zaanse Schans.
Dilansir dari kompas.com, Kawasan wisata Zaanse Schans lokasinya tidak jauh dari Amsterdam yakni sekitar 21 kilometer. Zaanse Schans terletak di wilayah pemerintahan Zaanstad dengan ibukotanya di Zaandam dan terkenal juga sebagai kota industri pertama di Eropa. Kawasan wisata Zaanse Schan berada di kota Zaandijk yang berdekatan dengan Zaandam. Di sana, wisatawan juga bisa mempelajari fungsi kincir angin juga akan mengenal sekaligus menikmati keindahan daerah yang mempresentasikan cara hidup orang Belanda abad 17-18 atau dikenal juga sebagai Open Air Museum. Wisatawan bisa menikmati suasana dengan berjalan kaki di sepanjang tepi Sungai Zaan, mengunjungi berbagai obyek wisata di kawasan tersebut. Wisatawan juga bisa juga dengan menaiki kapal wisata menyusuri sungai (rondvaart).
Nggak ada kata lain selain buaguuusss. Meskipun suasana pedesaan, tapi karena disini adalah desa wisata jadi dalam satu kompleks gitu ada banyak atraksi yang bisa dilihat. Di lokasi ini ada semacam pondok pondok kayu yang tersebar di berbagai sudut, antara lain pengrajin clog kayu (selop khas Belanda), toko souvenir, toko keju,cafe dan restoran, hingga museum. Di samping itu ada atraksi utama disini yaitu kincir angin kayu tradisional. Nah kalau discussant pengen tau detil ada apa aja disini, silakan klik link ini: https://travelingyuk.com/zaanse-schans/139581 atau https://www.idntimes.com/travel/destination/dessy-savitri/tempat-wisata-di-zaanse-schans-belanda-c1c2/3
Kenapa aku nggak bisa ceritain satu demi satu berdasarkan pengalamanku sendiri? ya karena aku nggak masuk ke dalamnya, jadi aku bisa ngadi-ngadi buat cerita disini. Maaf yaa. Jujur, karena moodku lagi kacau setelah peristiwa di lokasi sebelumnya (bisa baca di postinganku sebelumnya yang Volendam), jadi waktu disini aku kurang begitu menikmati. Alhasil aku cuman jalan-jalan di sekitar outdoor area aja dan foto-foto. Selain itu, waktu yang selalu in rush dan sangat pendek, membuat kita kurang bebas untuk bisa meng-explore semua sudut Zaanse Schans yang super duper luas. Ditambah lagi memori HP dan kamera yang udah abis jadi nggak bisa nyimpan foto banyak-banyak huhuhu.
Satu dari banyak yang aku sesalin juga, jadi Zaanse Schans itu terletak di Zaandam. Nah di Zaandam itu ada hotel yang unik banget dan instagramable, namanya Inntel Hotel Zaandam. Letaknya sebenernya nggak jauh dari Zaanse Schans ini, tapi ya karena ikut rombongan jadi ngga memungkinkan buat pergi di luar agenda. Apalagi siangnya kita langsung off ke airport.
Setidaknya masih ada yang bisa dikenang, salah satunya 3 partner yang masih semangat selfie-selfie ini wkwkwk.
Masih berharap suatu hari dapet rejeki beasiswa S2 ke Belanda jadi bisa mengulang yang belum terlaksana atau yang mengecewakan di 2017 lalu. Mohon doanya ya bunddd. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar